Rekor Gila Cristiano Ronaldo, Jadi Top Skor di 4 Liga

Cristiano Ronaldo terus menorehkan tinta emas dalam sejarah sepak bola dunia. Meski telah menginjak usia 39 tahun, mega bintang asal Portugal ini masih menunjukkan performa luar biasa di lapangan hijau. Yang terbaru, Ronaldo kembali mencetak rekor fantastis: menjadi top skor di empat liga berbeda, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih oleh pemain mana pun sebelumnya dalam sejarah sepak bola modern.

Keempat liga tersebut adalah Premier League (Inggris), La Liga (Spanyol), Serie A (Italia), dan Saudi Pro League (Arab Saudi). Dengan demikian, Ronaldo tidak hanya dikenal karena konsistensinya dalam mencetak gol, tetapi juga karena kemampuannya beradaptasi dan mendominasi di berbagai kompetisi elit dunia.

Cristiano Ronaldo

1. Premier League (Manchester United)

Cristiano Ronaldo pertama kali mencuri perhatian dunia saat membela Manchester United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Bergabung pada tahun 2003 dari Sporting Lisbon, Ronaldo berkembang dari pemain muda penuh potensi menjadi bintang global. Pada musim 2007/2008, Ronaldo tampil luar biasa dengan mencetak 31 gol dalam satu musim Premier League, yang membuatnya meraih gelar top skor liga serta Sepatu Emas Eropa.

Gelar top skor tersebut mengantar Manchester United menjuarai Premier League dan Liga Champions. Penampilan impresifnya di musim itu membuka jalan bagi kepindahannya ke Real Madrid pada 2009, dalam transfer yang saat itu menjadi rekor dunia.

2. La Liga (Real Madrid)

Di Real Madrid, Ronaldo menjelma menjadi mesin gol yang menakutkan. Dalam sembilan musim (2009–2018), ia mencetak 450 gol dalam 438 pertandingan, sebuah rasio mencetak gol yang bahkan melampaui satu gol per pertandingan.

Ronaldo menjadi top skor La Liga pada tiga musim:

  • 2010/2011 (40 gol)
  • 2013/2014 (31 gol, bersama Luis Suárez)
  • 2014/2015 (48 gol)

Rekor 48 gol dalam semusim La Liga adalah salah satu pencapaian tertingginya di Spanyol, hanya kalah dari Lionel Messi yang mencetak 50 gol di musim 2011/2012. Selain itu, Ronaldo membawa Madrid meraih berbagai gelar, termasuk empat trofi Liga Champions UEFA, dengan tiga di antaranya diraih secara beruntun (2016, 2017, 2018).

Cristiano Ronaldo

3. Serie A (Juventus)

Setelah meninggalkan Real Madrid pada 2018, banyak yang meragukan apakah Ronaldo bisa tetap produktif di Italia, liga yang dikenal dengan pertahanan ketat dan tempo yang lebih lambat. Namun keraguan itu langsung ditepis. Bersama Juventus, Ronaldo tetap menjadi mesin gol yang mematikan.

Puncaknya terjadi pada musim 2020/2021, ketika Ronaldo mencetak 29 gol dan menjadi top skor Serie A, mengungguli Romelu Lukaku (24 gol) dan Luis Muriel (22 gol). Ia juga menjadi pemain pertama dalam sejarah yang berhasil menjadi top skor di Inggris, Spanyol, dan Italia.

Meski Juventus gagal mendominasi Eropa selama masa Ronaldo, kontribusinya tetap luar biasa. Ia membantu klub meraih dua gelar Serie A, dua trofi Supercoppa Italiana, dan satu Coppa Italia.

4. Saudi Pro League (Al Nassr)

Langkah Ronaldo ke Arab Saudi pada akhir 2022 sempat menuai pro dan kontra. Banyak yang menganggap keputusannya bergabung dengan Al Nassr sebagai akhir dari karier kompetitifnya. Namun, sekali lagi Ronaldo membuktikan bahwa kualitasnya tidak pernah pudar.

Musim 2023/2024 menjadi panggung baru bagi Ronaldo untuk mencatat sejarah. Ia tampil luar biasa bersama Al Nassr dan berhasil menjadi top skor Saudi Pro League dengan torehan lebih dari 30 gol. Ini menjadikannya sebagai pemain pertama dalam sejarah yang menjadi top skor di empat liga berbeda, sesuatu yang bahkan belum pernah dilakukan oleh Lionel Messi, Zlatan Ibrahimović, atau pemain legendaris lainnya.

Ronaldo juga berperan besar dalam meningkatkan popularitas sepak bola Arab Saudi. Kehadirannya membuka pintu bagi pemain-pemain top Eropa lainnya untuk bergabung ke liga tersebut, menjadikannya lebih kompetitif dan menarik perhatian global.

Cristiano Ronaldo

Legenda Sepanjang Masa

Pencapaian Cristiano Ronaldo menjadi top skor di empat liga besar menegaskan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Tidak hanya karena jumlah golnya yang luar biasa—lebih dari 850 gol sepanjang karier profesional—tetapi juga karena konsistensinya di level tertinggi selama lebih dari dua dekade.

Ronaldo telah membuktikan bahwa kerja keras, dedikasi, dan mental juara bisa mengalahkan batasan usia dan ekspektasi. Ia adalah definisi nyata dari “GOAT” – Greatest of All Time – bagi jutaan penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Lebih dari sekadar pencetak gol, Ronaldo juga dikenal sebagai pemimpin di lapangan. Ia membawa Portugal juara Piala Eropa 2016 dan UEFA Nations League 2019, dua gelar internasional yang sebelumnya sangat sulit dibayangkan bagi tim nasional Portugal.

Penutup

Cristiano Ronaldo bukan sekadar pesepakbola, ia adalah ikon global, inspirasi bagi generasi muda, dan simbol ketekunan. Menjadi top skor di empat liga berbeda adalah bukti nyata dari kehebatannya yang tak tertandingi. Di usia yang hampir menyentuh 40 tahun, ia masih mampu bersaing di level tertinggi dan menciptakan sejarah baru.

Entah sampai kapan Ronaldo akan terus bermain, satu hal yang pasti: jejaknya akan abadi dalam sejarah sepak bola dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *